Bagikan Artikel

MAKASSAR, BKM– Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menyambut mahasiswa baru yang berjumlah 382 orang dengan memperkenalkan tantangan SDG’s dan Transformasi ilmu-ilmu Sosial di Era Revolusi Industri 4.0.

Dalam penyambutan Maba Unismuh Makassar ini dihadirkan dari berbagai program Studi Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi. Pengenalan Kehidupan Bermahasiswa ini di kemas dalam kegiatan Ta’aruf Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar Tahun Akademik 2018-2019.

Kegiatan ini di organisir secara kolaboratif oleh lembaga-lembaga kemahasiswaan di lingkup FISIP Unismuh Makassar, yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unismuh, Pimpinan Komisariat IMM FISIP Unismuh, Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (HUMANIERA) FISIP Unismuh, Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan (HIMJIP) dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HUMANIKOM).

Kegiatan ini hadiri jajaran pimpinan fakultas, unit-unit pengelola dan pimpinan program studi diisi dengan pengenalan unit-unit lembaga beserta tugas pokok dan fungsinya termasuk perkenalan para Pengajar dan Staff Akademik. Ajang ini juga memberikan ruang apresiasi bagi para mahasiswa berprestasi.

Dalam sambutan pembukaan, Dekan FISIP Unismuh Makassar, Dr Ihyani Malik mengatakan dalam penerimaan ini, ingin menggugah kesadaran peserta mahasiswa baru dengan menyampaikan dunia yang telah berubah. Menurut beliau “Era Rovolusi Industri 4.0 telah mempengaruhi dunia dengan aspek keluasan, kedalaman dan dampak sistem pada negara, masyarakat, serta industri.

“Anak-anak ku harus siap dengan tantangan perubahan itu kata kuncinya adalah berubah atau mati. Mati yang di maksud adalah termasuk kematian fisik dan psikologis, karena kehadiran robotik dan kecerdasan buatan,” ungkapnya saat pembukaan di kampus Unismuh Makassar, jalan sultan Alauddin Makassar, Jumat (14/9).

Selain itu, ia juga ingin memperkenalkan transformasi ilmu-ilmu sosial serta komitmen negara atas keberlanjutan pembangunan, yang di kemas dalam SDG’s yang juga berpengaruh pada respon birokrasi publik dan tata pemerintahan.
“Saya harapkan adek-adek maba inilah yang dapat meneruskan berlanjutnya pembangunan nantinya sesuai dieranya saat ini transformasi ilmu-ilmu sosial yang dapat mempengaruhi tatanan pemerintahan saat ini,” harapnya.
Kegiatan ini di tutup dengan pengenalan lembaga-lembaga kemahasiswaan beserta orientasi program untuk pengembangan kapasitas personal dan institusional.(Ita)

Sumber: http://beritakotamakassar.fajar.co.id