Bagikan Artikel

 

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Unismuh Makassar menggelar kegiatan seminar membahas, Arah Regulasi BPJS Kesehatan di Indonesia, pada Rabu (2/04/16)

 

Kegiatan ini mendatangkan nara sumber Yerry Gurson Rumawak, SE, pada kegiatan yang berlangsung di Aula STIE Amkop Kota Makassar. Ketua Prodi Ilmu Adminstrasi Negara, Dr. Burhanuddin, M.Si pada sambutan pembukaan mengatakan, kegiatan seperti ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan baru bagi peserta yang hadir serta dapat mengawal ragulasi pemerintah mengenai BPJS ini, katanya.

 

Nara sumber, Yerry Gurson membandingkan negara-negara lain yang juga menerapkan system jaminan sosial . Pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di indonesi terbilang pesat, ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bogor ini.

 

Hanya dalam kurun waktu empat tahun, program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah meng-cover lebih kurang 80 persen dari penduduk Indonesia, tandasnya.

 

Saat ini JKN-KIS telah menjadi program terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single player institution, ungkapnya.

 

Tetapi pada kenyataannya, masih ada masyarakat yang mengeluh terhadap regulasi yang di keluarkan pemerintah ini. Masih adnya rumah sakit yang tidak bermitra dengan BPJS Kesehatan, adanya pelayanan diskrimintif, padahal kami mengharapkan pelayanan kualitas pelayanan kesehatan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat, katanya.