Bagikan Artikel

 

MAKASSAR. Ratusan mahasiswa Fisip Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengikuti kuliah umum, Jumat (09/12/2016) di Aula Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar. Kuliah umum yang dibuka oleh Wakil Rektor IV Unismuh, Ir. H. Abdul Rakhim Nanda, MT ini menghadirkan Kepala Pusat Pengkajian Pengembangan Kebijakan Organisasi Internasional (P2KOI) Kementerian Luar Negeri, Fikri Cassidy.

 

Adapun materi yang dibawakan yakni; “Peran Diplomasi Dalam Formulasi & Implementasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan.” Fikri Cassidy dalam kesempatan itu menjelaskan tentang Program Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia, yang disepakati oleh 193 Negara pada Agustus 2015.

 

“Konsep SDGs melanjutkan konsep pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) dimana konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015. Jadi, kerangka pembangunan yang berkaitan dengan perubahan situasi dunia yang semula menggunakan konsep MGDs, sekarang diganti SDGs,” papar Fikri.

 

Diungkapkan juga bahwa ada 17 tujuan dalam konsep SDGs, namun yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan. Perbedaan sekaligus perubahan yang terjadi setelah melakukan diplomasi, dari MDGs ke SDGs, yaitu negara-negara maju tetap sebagai negara pendonor bantuan, tandasnya.

 

Sedangkan negara berkembang bukan hanya sebagai negara penerima donor, melainkan juga memberi bantuan dan bersama-sama dengan negara maju membuat program. Sehingga sekarang sudah terjadi kesetaraan atau kemitraan antara negara maju dengan negara berkembang,” tutur Fikri.

 

Kuliah umum yang dibawakan oleh Kepala P2KOI Kemenlu RI ini dipandu oleh Dekan Fisipol Unismuh Makassar, Muhlis Madani. Turut hadir mendampingi Fikri Cassidy pada kuliah umum yakni; Widya Persaroan Gultom, Ardhya Erlangga, dan Robertus Aji Prasetyo.