Bagikan Artikel

 

Fisip Unismuh Makassar kembali menggelar seminar bertajuk Budaya Perempuan Bugis Makassar dalam Birokrasi, di Aula Fisip Unismuh Makassar, Sabtu (3/2/2018). Pemateri dalam kegiatan ini merupakan guru besar Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Nurhayati Rahman.

 

Juga menghadirkan Reski Aftaria dan Dr. Washila ST. MT Wakil Dekan Bidang Akademik fakultas Saintek Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Dr. Washila menjelaskan tentang pembagian gender. “Pembagian gender terdiri dari 5 bagian yaitu, Oroane, Makkunrai, Colalai, Calabai, dan Bissu”.

 

Oroane (laki-laki secara fisik dan peranya dalam kehidupan), Makkunrai (perempuan secara fisik dan peranya dalam kehidupan). Colalai (perempuan yang penampilanya seperti laki-laki atau yang dikenal dengan tomboi). Calabai (laki-laki yang berpenampilan seperti perempuan bahkan dalam pekerjaanya banyak mengambil pekerjaan perempuan. Atau yang dikenal dengan banci), yang terahir adalah gender Bissu yang tidak termasuk kedalam 4 jenis tersebut.

 

Soal status dalam budaya Makassar atau yang dikenal dengan istilah Bissu. Bissu termasuk gender yang tidak diketahui dia laki-laki atau perempuan. mereka mengambil peran keduanya, ungkapnya.